Thursday, February 28, 2013

Loobie Lobster...

Sea Food,

Emang enak juga punya pasangan yang hobi coba-coba tempat makan baru dan lagi hits, hehe. Jadi 2 hari lalu (26.02.13) kita nyoba tempat makan yang ada di Jl. Gunawarman 32, Jakarta Selatan. Tempat makan ini namanya Loobie Lobster. 

Kalo denger dari ceritanya sih, tempat makan ini adalah suksesor dari Holycow yang sukses dengan jualan steak-nya. Pemiliknya sama Lucy Wiryono dan Chef Afit, desain dari tempat makan ini sangat minimalis, dengan ukuran ruangan yang bisa dibilang kecil untuk ukuran rumah makan.

Saat sampai di tempat makan ini, mood agak ngedrop, karena antriannya lumayan panjang, yang ada dalem pikiran gue, mau makan kapan ini, restoran sekecil ini yang antri banyak banget. Tapi, berhubung cewe gue pengen banget coba  tempat ini, ya udah akhirnya kita ngegedein niat buat antri. Antrian sekitar 8 nomer, dan kita disediakan tempat duduk untuk menunggu diluar sambil ngeliatin orang pada makan didalem restorannya. Ternyata, dengan antrian sekitar 8 nomer waktu nunggunya gak terlalu lama, mungkin sekitar 20 menit, sirkulasi orang yang makan disitu lumayan cepet.

Naah, sampai lah kita untuk memesan menu yang ditawarkan, gak terlalu banyak pilihan menunya, tapi untuk referensi aja, untuk menu makanan, yang ditawarkan antara lain:

1. Whole Lobster Platter - Rp 95.000
2. Half Lobster Platter - Rp 55.000
3. Whole Big Shrimp Platter - Rp 85.000
4. Half Big Shrimp Platter Rp 45.000
5. Mixed Platter - Rp 125.000

Dari menu makanan yang ditawarkan itu, ada 2 jenis sambal yang dapat dipilih sebagai pelengkap, diantaranya:

1. Sambal Garlic
2. Sambal Matah (Khas Bali)

Sayang gue gak hafal apa aja minuman yang ditawarin, tapi gue ngerasa nyesel banget saat gue cuma pesen air mineral, padahal kalo liat orang-orang dan cewe gue sendiri yang pesen minuman yang lainnya, itu keliatannya menarik banget.

Whole Lobster Platter

Half Lobster Platter


Gambar diatas adalah menu yang kita pesen.  Kalo dilihat dari harganya sendiri, kayanya gak terlalu mahal ya untuk ukuran makanan jenis seafood, dan cara penyajiannya nya yang menarik. Dari sisi rasa, emang ga se-strong kalo gue pesen seafood di Jimbaran Bali atau bahkan di Muara Angke, tapi worth lah untuk seafood harga segitu. 

Jadi,  buat yang pada mau nyoba, silakan ayo, lumayan nih dapet satu referensi tempat makan untuk pacaran, kalo yang gak punya atau belum punya pacar ya bisa ajak temennya lah ya (tapi gak bisa dalam skala yang besar). 

Oke, selamat mencoba!

Tuesday, February 19, 2013

Crash!

Oke, kita mulai menulis.

Ini merupakan sebuah cerita yang bisa juga menjadi pembelajaran bagi kita semua. Kejadian ini terjadi saat gue cuti, tepatnya tanggal 11 Februari 2013. Maksud hati mau istirahat dirumah, taunya malah kena kejadian ini.

Ini merupakan sebuah kejadian beruntun, yang dipicu oleh konvoi rombongan umroh. Dari awal, gue udah curiga banget sama ni rombongan, mereka konvoi sekitar 15 mobil (padahal yang berangkat umroh cuma 2 orang) yang terisi penuh, dengan kecepatan tinggi, dan tanpa pengawalan polisi. Mereka menginginkan terus berada bersamaan dengan rombongannya, sehingga mereka selalu berusaha menempel rombongan di depannya, padahal, saat itu (08.30 waktu Bogor) kondisi lalu lintas dalam keadaan cenderung ramai.

Sampai lah di kejadian tidak mengenakkan itu, gue berenti, karena di depan gue ada mobil berputar arah, mobil dibelakang gue pun berenti (termasuk dalam rombongan), walaupun dengan bunyi rem yang mendadak, tapiii, mobil ketiga (termasuk dalam rombongan juga) yang berada dalam barisan tersebut tidak berhasil melakukan pengereman mendadak, hal ini terbukti karena terdengar bunyi rem panjang sebelum tabrakan beruntun terjadi. Sebenarnya jeda gue dan belakang mobil gue berenti cukup lama (sekitar 3 detik) tetapi masalahnya, mobil ketiga ini dia sambil main handphone, ntahlah sms atau ngapain, yang pasti dia megang handphone, sehingga dia tidak responsif saat ada kendaraan berhenti di depannya. 

Akhirnya tabrakan beruntun pun tidak terhindarkan, mobil ketiga tersebut menabrak mobil yang berada tepat dibelakang gue dengan keras, sehingga, karena mobil kedua pun tidak terlalu menjaga jarak yang cukup, efeknya mobil kedua tersebut terdorong dan menabrak bagian belakang mobil gue.

Mobil ketiga yang paling parah
Mobil kedua yang rusak bagian depan dan belakangnya


Mobil yang gak tau apa-apa

Naaah, pelajarannya nih:
1. Kalo misalnya nganter orang, ntah umroh, haji, duka cita, kawinan, atau sunatan, jangan terlalu banyak rombongan yang konvoi deh, masa yang umroh 2 orang, yang anter sampe 15 mobil, apalagi dengan kecepatan tinggi.
2. Usahakan coba, kalo misal mau konvoi dalam jumlah berapapun, itu pake patwal, atau dikawal polisi
3. Jika tidak berkehendak untuk dikawal polisi, sudahlah gak usah konvoi-konvoi segala, karena bagaimanapun kan jalan milik umum, jika hendak konvoi pun, coba yang sopan, gak perlu arogan
4. Jangan menggunakan handphone saat berkendara
5. Jaga jarak aman, karena ini bisa merugikan orang lain juga
6. (Diluar konten) Kalo mobilnya dicover asuransi, coba masukin ke bengkel rekanan asuransi aja, jika masuk ke bengkel yang bukan rekanan asuransi ternyata urusannya ribet *curhat*

KEEP SAFETY!

Monday, February 18, 2013

Tulisan pertama


Hey,

Akhirnya nih, gue punya blog, hehe. Emang agak terlambat atau apapun lah kata yang tepat buat ngegambarinnya, tapi gapapa, daripada tidak memulai. Sekarang umur gue 25th, tapi gak ada kata malu untuk memulai sesuatu yang baru, okeee.

Tulisan pertama ini sekalian ngecek aja, dan belajar cara posting pertama tulisan di blog. Anyway, sebenernya gue udah lama banget pengen punya blog, tapi gak tau kenapa setiap mau bikin selalu kehilangan mood bagus untuk masuk ke wordpress ataupun blogspot. Namun, akhirnya kesampaian juga nih buat bikin.

Pertama, waktu itu cukup kesentil juga gara-gara ada temen gue yang bilang: wah, gue aneh aja ni to, sama orang yang gak punya blog, padahal itu tuh tempat lo berekspresi banget, mereka gak sayang apa ya. Dari kata-kata itu, gue mikir, iya juga ya, padahal kecerdasan dan intelegensia seseorang itu bisa terlihat dari tulisannya, tulisan adalah karakter, dan karakter lebih banyak menggambarkan seseorang itu seperti apa. Gak nulis, atau gak suka nulis, bisa aja diartikan sebagai seseorang yang gak punya karakter, dan gue gak mau jadi kaya gitu.

Yap, orang yang ngeluarin kata itu gak lain adalah partner kerja gue sendiri, duduk sebelah gue, dia penulis hebat, kadang gue terkesan sama tulisan-tulisan dia, tapi terkadang juga biasa aja, hehehe. Namanya Mba Endang, panggilannya Endy, dan nama panjangnya Endang Prihatin. Walaupun nama panjangnya prihatin, tapi orang nih hoki melulu, kalau ada doorprize / lucky draw, pasti dia yang dapet, gak tau deh kuat banget dukunnya ni orang. Kayanya gak cocok ya punya nama prihatin.

Kedua, Cewek gue sendiri punya blog (MoudyLP.red), dan dia adalah penulis aktif, kadang malu juga sama diri sendiri, gue gak pernah nulis apa-apa, padahal gue adalah anak komunikasi, dan pertama di hired di tempat kerja gue yang sekarang, gue adalah seorang scriptwriter. Sedangkan, cewek gue adalah anak komputer, dia aja nulis, padahal yang ada dalam otak gue pertama kali, anak komputer itu punya karakter yang straight to the point, tapi ternyata, gue salah, cewek gue bisa juga nulis yang muter-muter dan terkesan romantis. hehehe. Teori terpatahkan.

Ketiga, lewat tulisan ini, gue gak mau otak gue beku, setidaknya ada sesuatu yang gue pikirin, dan bisa muter otak terus untuk menciptakan tulisan. hal inipun, sekaligus ngejaga kemampuan komunikasi diri sendiri, dan jangan sampe ilang nih yang namanya keahlian berkomunikasi via tulisan dan gambar. Ditambah, sekarang gue baru akan mulai kuliah lagi, jangan sampe deh, nanti waktunya gue bikin thesis, gue gak bisa nulis dan gak punya ide sama sekali.
Oke, cukup dulu deh untuk tulisan pertama, semoga blog ini bisa sustain ya, dan gue bisa punya mood bagus terus buat ngembangin ini. Amieen…